Pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi di Era Revolusi Industri
Oleh :
Ghefira Nuramalia Azzahra
21021016
Teknologi informasi adalah teknologi yang memiliki kemampuan untuk mengolah data, memperoleh, menyusun, menyimpan, dan memodifikasi data dengan cara apapun untuk memperoleh informasi yang berguna atau berkualitas tinggi. Selain itu, fungsi teknologi informasi adalah untuk memecahkan masalah, membuka kreativitas, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas manusia. Dapat dikatakan bahwa teknologi informasi merupakan sarana diversifikasi termasuk hardware dan software untuk mendukung dan meningkatkan kualitas informasi bagi masyarakat secara cepat dan berkualitas. Ada enam fungsi teknologi informasi, yaitu Menangkap (Capture), Menyimpan (Storage), Mengolah (Processing), Transmisi (Transmission), Mencari Kembali (Retrieval), dan Menghasilkan (Generating). Manfaat Teknologi Informasi untuk Pendidikan, Industri dan Manufaktur, Bisnis dan Perbankan, Teknik dan Pengetahuan, lalu Pemerintah.
Dalam esai ini penulis akan membahas mengenai bagaimana pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di era revolusi industri. Hal ini dikarenakan penulis ingin mengungkapkan mengenai bagaimana pentingnya TIK itu sendiri, dan keamanan informasi system juga peranannya terhadap kehidupan manusia. Teknologi telekomunikasi berkembang luas dalam dunia bisnis dan ekonomi menjadi pilar pendukung teknologi transportasi dalam revolusi industri.Sedangkan ilmu informasi muncul pada awal perang dunia II. Kemenangan dan kekalahan Sebuah pasukan di medan perang dunia II ditentukan oleh akurasi informasi. Setelah itu, konsep ilmu informasi berkembang pesat. Sehingga 3 (tiga) matra penyusun teknologi informasi tersebut mulai berkembang secara konvergen mengikuti konsep ilmu informasi yang semakin matang. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja. Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Kemudian ditemukan alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka. Dan saat ini, teknologi informasi yang ada adalah teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan. (1) Teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir, keberadaan teknologi bersama dengan keberadaan budaya umat manusia. (2) Teknologi merupakan kreasi manusia sehingga tidak alami dan bersifat buatan (artificial). (3) Teknologi merupakan himpunan dari pikiran (set of means) sehingga teknologi dapat dibatasi atau bersifat universal, tergantung dari sudut pandang analisis. (4) Teknologi bertujuan memfasilitasi ikhtiar manusia (human endeavor) sehingga harus mampu meningkatkan performa kemampuan manusia
Hal ini tentu saja berhubungan dengan arsitektur teknologi informasi yaitu aspek perangkat keras, perangkat lunak, peralatan jaringan, dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pengembangan, pengujian, pengaturan, dan dukungan aplikasi dan layanan teknologi informasi. Aspek harus dikelola pada saat eksekusi untuk memastikan bahwa elemen berfungsi dengan baik dan menghasilkan operasi yang lancar yang memenuhi persyaratan pengguna. Tujuan Arsitektur Sistem Informasi yang pertama, yaitu sebagai panduan untuk operasi saat ini atau sebagai cetak biru untuk arah masa depan, lalu yang kedua agar departemen teknologi informasi memenuhi kebutuhan bisnis strategi organisasi. Arsitektur SI dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) Tesentralisasi (centralized), Ini adalah proses layanan informasi manajemen terpusat. Arsitektur terpusat yang berpusat pada mainframe telah dikenal sejak tahun 1960-an. Mainframe adalah komputer yang relatif besar yang digunakan untuk memproses data besar, dengan ribuan terminal mengakses data dengan kecepatan sangat cepat, melibatkan jutaan transaksi. (2) Terdesentralisasi (desentralisasi), Ini adalah proses layanan informasi yang dikelola secara terdesentralisasi atau terdesentralisasi. Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut dengan komputer terdistribusi) adalah sistem dari banyak komputer yang tersebar di lokasi yang berbeda, dihubungkan oleh fasilitas telekomunikasi, masing-masing mampu secara mandiri melakukan pemrosesan serupa dan berinteraksi satu sama lain dalam pertukaran data. Halangan yang perlu di kelola dalam teknologi informasi yakni Manage Hacker, Disaster Recover dan juga Secure Software. Agar data/informasi aman tersimpan diperlukan security layer yang akan menghandle dari permasalahan keamanan data/informasi yakni, Server Hardening, Secure Software dan juga Secure Infrasctructure.
Keamanan system informasi dapat dipengaruhi oleh ancaman pada dunia digital seperti computer virus, yang merupakan hal paling umum pada ancaman internet di sana dan juga sangat merugikan bagi yang terjangkit. Contohnya Data expose, Mining, Enskripsi data. Adapun jenis computer virus meliputi (1) Worm (2) Trojan (3) Rogue (4) Malwore/Ransomware (5) Adware. Untuk solusi pencegahan tersebut install anti virus yang bagus, tidak boleh sembarangan install aplikasi, terutama aplikasi bajakan, aktifkan firewall, hati-hati jika memasang flashdrive untuk teman dan juga hati-hati jika mengklik program yang tidak diketahui.
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa seiring kemajuan teknologi yang pesat, keterampilan yang dimiliki pekerja dengan cepat menjadi usang. Buruh tidak menutup kemungkinan menghadapi jenis pekerjaan baru yang belum terpikirkan sebelumnya, sehingga revolusi ini mau tidak mau menuntut kita untuk terus mengembangkan keterampilan yang dapat berguna di masa depan. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan di bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk menghadapi era revolusi yang akan datang. Sebagai generasi penerus, tentunya kita diharuskan untuk mampu menerapkan manfaat dari teknologi informasi, juga perlu memiliki keterampilan dasar di bidang rekayasa perangkat lunak, sistem informasi dan komunikasi data. Dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution”, Schwab (2017) menjelaskan bahwa Revolusi Industri 4.0 telah mengubah pola hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, cakupan dan kompleksitas yang lebih besar. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital, dan biologis telah menyentuh semua sektor, baik ekonomi, industri, maupun pemerintahan. Area yang telah melihat terobosan berkat kemajuan teknologi baru termasuk robotika kecerdasan buatan, nanoteknologi, bioteknologi, teknologi komputasi kuantum, blockchain (seperti bitcoin), teknologi berbasis internet dan printer 3D.
Untuk menghadapi masa revolusi industri saat ini, tentunya kita diharuskan memiliki softskill seperti kemampuan berkomunikasi secara efektif, kemampuan bekerja dalam kelompok dan berkolaborasi, mengambil tanggung jawab pribadi dan sosial, komunikasi harus secara interaktif, memiliki orientasi nasional dan global, memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab, memiliki nilai etika dan moral, produktivitas dan akuntabilitas, fleksibilitas dan kemampuan adaptif, sosial dan antar budaya, inisiatif dan otonomi. Oleh karena itu, diharapkan para pekerja saat ini harus mempersiapkan diri dengan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi untuk menghadapi era revolusi industri, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Jika kita semakin sering belajar dengan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap pengetahuan tentang TI dan berlatih maka keterampilan- keterampilan itu akan muncul dengan sendirinya. Kita juga dapat memproses data dengan cepat dan akurat menggunakan TI.
Komentar
Posting Komentar