Review mandiri akuntansi biaya manajemen "PERBEDAAN JOB ORDER COSTING DAN PROCESS COSTING"
PERBEDAAN JOB ORDER COSTING DAN PROCESS COSTING
Menurut Mulyadi (2001), definisi akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang diperoleh dari berbagai jenis akuntansi manajerial, yang digunakan terutama oleh pengguna internal suatu perusahaan. Peran akuntansi manajemen sendiri adalah untuk memberikan informasi yang relevan, yang akan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan, merencanakan kinerja ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan profitabilitas. Nilai informasi dalam proses pengambilan keputusan sangatlah berharga. Karena tanpa informasi yang tepat dan benar, manajer tidak dapat mengambil keputusan yang akan menguntungkan perusahaan di masa yang akan datang. Secara umum, pengambilan keputusan berdasarkan analisis dan evaluasi yang cermat lebih unggul daripada pengambilan keputusan yang hanya didasarkan pada intuisi.
Dalam esai ini, saya akan membahas tentang Job Order Costing dan process costing yang termasuk sebagai diskusi dalam materi akuntansi manajerial. Saya memilih bab-bab ini karena ada pembahasan terkait biaya pekerjaan dan biaya proses. Dalam hal perbedaan antara Job Order Costing dan process costing, dapat dilihat secara rinci bahwa, Job Order Costing adalah perhitungan biaya kontrak atau pekerjaan yang dilakukan atas permintaan pesanan dari konsumen. Sedangkan process costing adalah biaya yang dibebankan langsung ke setiap proses pengolahan untuk menghasilkan suatu produk.
Job Order Costing adalah biaya pemesanan, dengan menggunakan metode yang digunakan untuk menghitung biaya produksi dari semua pesanan yang terkumpul. Oleh karena itu, total biaya pesanan termasuk unit produksi. Misalnya, biaya kerja termasuk furnitur, percetakan, dan desain interior. Semua biaya harus dipisahkan lebih jelas. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung pemisahan biaya-biaya ini, yang dapat diidentifikasi secara jelas dengan pendekatan biaya tenaga kerja, dan dapat dibagi menjadi dua bagian. Yaitu, biaya aktual dan biaya normal. Kedua jenis perhitungan tersebut adalah perhitungan overhead dengan menggunakan aktivitas konsumsi aktual. Satu-satunya perbedaan adalah dasar pengisian. Jika biaya aktual didasarkan pada keadaan sebenarnya di lokasi, sedangkan biaya normal didasarkan pada anggaran yang ditentukan.
Sistem penetapan Job Order Costing dapat mengambil dan melacak informasi dari sumber keuangan seperti biaya material, penggajian, faktur vendor, dan alokasi overhead. Akuntan menggunakan sumber daya ini untuk mengumpulkan data dan menghitung atau melacaknya terhadap lembar biaya pekerjaan. Anda juga dapat menggunakan database pesanan untuk melacak setiap produk menggunakan nomor identifikasi unik untuk setiap produk. Setiap item yang dilacak oleh sistem penetapan biaya pekerjaan memerlukan tingkat biaya pesanan yang mencantumkan bahan yang digunakan untuk memproduksi item tersebut, jumlah orang yang terlibat dalam pembuatan item tersebut, waktu pembuatan item tersebut, dan jumlah overhead manufaktur. produk.
Process costing adalah cara untuk mengidentifikasi berbagai biaya spesifik yang terkandung dalam komponen biaya produksi dari setiap proses yang memproses bahan mentah menjadi produk yang matang. Nilai biaya proses yang diketahui memudahkan perusahaan untuk membuat keputusan. Tujuan utama dari process costing adalah untuk dapat membebankan semua biaya yang dikeluarkan oleh departemen. Kemudian, biaya ini diakumulasikan untuk setiap departemen dan total biaya dibagi dengan unit yang dibuat terkait untuk menghitung biaya per unit.
Selain itu, process costing juga sangat berguna dalam menghasilkan laporan biaya produksi setiap unit produk dalam suatu perusahaan dengan melakukan metode penelitian dan meringkas total biaya yang dikeluarkan pada setiap akhir periode akuntansi. Untuk menghitung biaya per unit yang setara dengan mengambil total biaya (baik pekerjaan awal dalam proses dan biaya ditambahkan periode ini) dan dibagi dengan total unit yang setara. Dalam contoh ini, memulai pekerjaan dalam proses adalah nol.
Dari keseluruhan penjelasan yang telah saya dapatkan diatas, dapat disimpulkan bahwa Job Order Costing sudah menunjukkan perhitungan biaya pesanan atau pekerjaan yang dilakukan atas permintaan klien. Process costing, di sisi lain adalah biaya yang dihitung untuk setiap proses yang dijalankan perusahaan ketika ingin memproduksi suatu produk. Keduanya merupakan jenis-jenis biaya yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk mengatur keuangan yang akan dikeluarkan. Baik Job Order Costing maupun Process Costing memiliki tujuan yang sama yakni untuk menghitung seluruh biaya yang akan dihabiskan oleh perusahaan dalam anggaran belanjanya. Hal itu akan mempermudah kinerja akuntan perusahaan dalam mengorganisir pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
BIBLIOGRAPHY
Woodward, David G. 2012. Managerial Accounting.
Ibnu. 2021. Process Costing, Metode Penting Untuk Membiayai Suatu Produk. URL: https://accurate.id/ekonomi-keuangan/process-costing/ Diakses pada tanggal 22 April 2022
Gie. 2021. Apa itu Job Order Costing? Berikut Pengertian dan Contohnya. URL: https://accurate.id/akuntansi/job-order-costing/ Diakses pada tanggal 22 April 2022
#tugasAkuntansiBiayaManajemen #IMWI #InstitutManajemenWiyataIndonesia
http://www.imwi.ac.id
Komentar
Posting Komentar