REVIEW MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH (PENILAIAN PERSEDIAAN : PENDEKATAN BIAYA)
PENYUSUNAN
REVIEW MATA KULIAH AKUNTASI KEUANGAN MENENGAH
MENGENAI
PENILAIAN PERSEDIAAN : PENDEKATAN BIAYA
Oleh Ghefira Nuramalia
Azzahra,
Mahasiswa Institut Manajemen Wiyata Indonesia
Mahasiswa
memiliki peran untuk ikut mengambangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena
seorang mahasiswa itu bagian dari masyarakat akademisi peran tersebut dapat di
wujudkan dalam berbagai keterampilan. Institut Manajemen Wiyata Indonesia
memberikan bekal awal (dasar) kepada mahasiswa agar dapat memperoleh
keterampilan mamahami penilaian persediaan dan biaya dalam
pendekatan yang baik dan benar melalui mata kuliah
Akuntansi Keuangan Menengah
Tujuan
umum mata kuliah akuntansi keuangan menengah yaitu untuk melatih mahasiswa
dalam bidang akuntansi. mata kuliah ini membahas tentang berbagai topik yang
berkaitan dengan Akuntansi keuangan menengah. Dimulai dari pelaporan keuangan dan
standar akuntansi, Kerangka konseptual dan Laporan laba rugi, Laporan Laba
Ditahan dan Posisi keuangan, Laporan Arus kas, Kas dan Piutang, Persediaan
basis biaya.
Seperti yang tertera di atas pada tengah semester pertama mata kuliah ini membahas berbagai topik akuntansi. Tentu saja Pembahasan topik dirancang untuk mengembangkan keterampilan khusus yang dapat diterapkan oleh mahasiswa. melalui salah satu materi mengenai penilaian persediaan : pendekatan biaya, Jadi salah satu keterampilan khusus yang akan penulis bahas adalah mengenai kemampuan mahasiswa mengidentifikasi masalah penilaian persediaan.
Persediaan atau yang biasa disebut sebagai inventory merupakan suatu aset yang dimiliki perusahaan dengan tujuan dijual pada operasi bisnis yang normal, atau barang yang akan digunakan perusahaan dalam memproduksi barang-barang yang akan dijual. Deskripsi serta pengukuran persediaan memerlukan suatu kecermatan. Suatu investasi di dalam persediaan umumnya adalah aktiva lancar yang paling besar dari suatu perusahaan barang dagang dan juga manufaktur bisnis. perusahaan dagang biasanya membeli barang dagangan dalam bentuk siap dijual. Perusahaan dagang ini melaporkan biaya yang ditetapkan untuk unit yang tidak terjual yang tersisa tangan sebagai persediaan barang dagangan. Hanya satu akun inventaris, Inventaris, yang muncul di laporan keuangan.
Inventaris adalah item aset yang dimiliki perusahaan untuk dijual dalam kegiatan bisnis biasa, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam produksi barang yang akan dijual. Investasi dalam persediaan merupakan aset lancar terbesar dari bisnis perdagangan (ritel) dan manufaktur. Meskipun produk yang mereka hasilkan mungkin berbeda, produsen biasanya memiliki tiga akun persediaan — Bahan Baku, Bekerja dalam Proses, dan Barang Jadi.
Apa pun jenis catatan inventaris yang digunakan perusahaan, mereka semua menghadapi bahaya kehilangan dan kesalahan. Hal yang membuat catatan inventaris berbeda dari inventaris actual: (1) pemborosan; (2) kerusakan; (3) pencurian; (4) entri yang tidak tepat (5) kegagalan untuk menyiapkan atau mencatat permintaan Harga pokok penjualan adalah perbedaan antara harga pokok barang yang tersedia untuk dijual selama periode tersebut dan harga pokok barang yang ada pada akhir periode.
Perusahaan yang menjual atau memproduksi barang melaporkan persediaan dan harga pokok penjualan pada setiap akhir periode akuntansi. Alur biaya bagi sebuah perusahaan: (1) persediaan awal ditambah harga pokok pembelian adalah harga pokok barang tersedia untuk dijual; (2) saat barang dijual, mereka dibebankan ke harga pokok penjualan; (3) barang-barang yang tidak terjual pada akhir periode akuntansi merupakan persediaan akhir. Perusahaan menggunakan salah satu dari dua jenis sistem untuk memelihara catatan persediaan yang akurat untuk biaya ini, yaitu sistem perpetual dan sistem periodik.
sistem perpetual itu sendiri yaitu pencatatan persediaan yang dilaksanakan setiap barang terjual. Sedangkan Sistem periodik yaitu pencatatan persediaan yang didasarkan pada hasil opname diakhir periode. Perbedaan sistem perpetual dan sistem periodic yaitu, Sistem persediaan periodik mencatat transaksi barang dagangan secara berkala, biasanya pada akhir tahun. Sedangkan dengan sistem persediaan perpetual, semua transaksi beserta biaya persediaan dan penjualan barang dagangan langsung dicatat saat terjadi.
Pemahaman
mengenai apa itu persediaan, inventaris, bagaimana menghadapi
bahaya kehilangan dan kesalahan, mengetahui Alur biaya bagi sebuah perusahaan: untuk saat ini masih relevan dan jika di lihat
dari kondisi terkini ini akan
memberikan manfaat dalam bisnis untuk keadaan masa kini. Konsep penilaian
persediaan telah berubah seiring dengan perubahan dalam teknologi, dan
pendekatan biaya telah mengikuti tren ini. Teknologi telah memungkinkan
perusahaan untuk melakukan penilaian persediaan secara lebih akurat.
Komentar
Posting Komentar